Kota Pekalongan, 17 April 2025 — Dalam rangka mendukung gerakan nasional pelestarian lingkungan hidup berbasis nilai-nilai keagamaan, MAN 1 Kota Pekalongan menginisiasi program penanaman 1 juta pohon matoa sebagai bentuk implementasi gagasan ekoteologi yang dicetuskan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
Ekoteologi — sebuah konsep yang mengintegrasikan ajaran agama dengan kepedulian terhadap lingkungan — menjadi landasan kuat dalam program ini. Menurut Kepala MAN 1 Kota Pekalongan, Mimbar,S.Pd., M.Pd., kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi penghijauan, tetapi juga gerakan spiritual yang menumbuhkan kesadaran ekologis berdasarkan nilai-nilai Islam.
“Kami terinspirasi oleh ajakan Bapak Menteri Agama yang menekankan pentingnya ekoteologi dalam kehidupan beragama. Menanam pohon bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga merupakan ibadah dan bentuk syukur kepada Allah atas karunia alam,” jelasnya dalam sambutan pembukaan acara.
Penanaman pohon matoa dimulai dari lingkungan madrasah dan akan diperluas ke wilayah lain di Kota Pekalongan melalui kerja sama dengan warga, pemerintah daerah, serta komunitas pecinta lingkungan. Matoa dipilih karena merupakan tanaman endemik Indonesia yang bermanfaat secara ekologis maupun ekonomis.
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa, guru, alumni, serta tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah setempat. Dalam pelaksanaannya, siswa juga mendapatkan materi pembelajaran mengenai ekoteologi dan praktik pemeliharaan lingkungan hidup dari perspektif Islam.
Dengan target penanaman 1 juta pohon dalam dua tahun ke depan, MAN 1 Kota Pekalongan berharap mampu memberi kontribusi besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mewariskan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai Islam kepada generasi penerus.